Dalamkonteks toleransi antar-umat beragama, Islam memiliki konsep yang jelas. "Tidak ada paksaan dalam agama" , "Bagi kalian agama kalian, dan bagi kami agama kami". Bukan hanya perbedaan antar umat beragama, perbedaan terdapat pula pada umat islam sendiri, baik itu perbedaan suku ataupun ras, yang mempengaruhi cara bersikap, berbicara, dan mengambil sudut pandang dalam suatu persoalan. PidatoSingkat tentang Pertanian untuk Mahasiswa. Pertanian mengubah cara hidup kita, dan Anda bahkan mungkin berpendapat bahwa pertanian berperan penting dalam kebangkitan beberapa pemukiman kuno dari Babel hingga Lembah Indus. Meskipun manusia primitif mengetahui beberapa tanaman pangan dan mulai mengumpulkan gandum liar untuk konsumsi Allposts tagged "Pidato tentang toleransi beragama" Ceramah Ramadhan Ceramah Ramadhan ke-24: Sifat Toleransi Dalam Perspektif Islam. By Esha Kertaradjasa 05/04/2019. Ceramah Ramadhan ke-24: Sifat Toleransi Dalam Perspektif Islam - Sahabat Cerpi pada kesempatan kali ini CeramahPidato.Com Ajakanpersonal maupun LSM semua ada dalam tradisi Indonesia. Sanad ilmu kita jelas, rantai keilmuan kita juga sahih, kita harus saling belajar, memahami, toleransi antar dan inter-umat beragama. Saya mengajukan indikator sederhana dalam moderasi dan toleransi beragama, merujuk pada buku kuno Republik Plato dan Ethika Nichomacus Aristoteles Initergambar dengan kenyataan situasi Indonesia pada dewasa ini dimana masyarakatnya selalu cenderung berseteru tentang masalah agama. Upaya untuk menciptakan toleransi dalam rangka menciptakan kerukunan antar umat beragama selalu mengalami berbagai macam hambatan. Bahkan sangat rentan untuk terjadinya konflik di masyarakat kita yang ujung Beberapasikap toleransi yang harus diwujudkan remaja terhadap budaya asing: 1. Menerima. Menerima dalam hal ini berarti menyerap secara utuh komposisi budaya asing yang masuk dalam negeri kita ini. Misalnya; penggunaan bahasa yang disesuaikan situasinya, adab dalam tata cara maka untuk peristiwa tertentu. 2. Toleransiberagama berarti pengakuan akan keterbatasan suatu agama sebagai institusi pencarian karena agama dalam wajah manusiawinya ini terkait erat dengan keterbatasan manusiawi dan keterbatasan ruang dan waktu. [2] Manusia itu pada dasarnya tidak ada yang sempurna, dimata Tuhan manusia itu semuanya sama, tidak ada yang hebat maupun yang lemah. 3 Untuk meningkatkan sikap Toleransi antar umat beragama E. Waktu Pelaksanaan Lama waktu pelaksanaan kegiatan Bimbingan Belajar Ekstra Bidang Studi Bahasa Inggris direncanakan untuk semester ganjil Tahun Pelajaran 2021/2022 adalah dua belas bulan yaitu bulan Juli 2021 - Desember 2021. F. Manfaat Kegiatan 1. ContohPidato Singkat Tentang Toleransi Antar Umat Beragama; Contoh Pidato Singkat Jangan Buang Sampah Sembarangan; Contoh Pidato Singkat Tentang Toleransi Antar Umat Beragama. Contoh Pidato Singkat. Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh. Alhamdulilah, rasa syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena, atas limpahan rahmat PidatoMenlu Antony J. Blinken di Dewan Keamanan PBB tentang Ancaman Rusia terhadap Perdamaian dan Keamanan Duta Besar memberikan sambutan mengenai kebebasan dan toleransi beragama dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh MUI untuk meluncurkan sekolah hak-hak asasi manusia bagi para ulama Muslim. Pada bulan Februari, Kuasa Usaha (Charge Contohpidato tentang hidup rukun beragama toleransi hallo kawan semua mari kita sama sama untuk menjaga persatuan ddan kesatuan negara ini dengan saling menghargai antar umat manusia nahh maka mari sekarang kita berikan contoh pidato tentang toleransi agama mari saja capsusss. Toleransiantar umat beragama yang terkandung dalam Al-Quran yaitu Pertama,bertanggung jawab terhadap keyakinan dan pebuatan, Kedua, kebebasan memilih dan menjalankan keyakinan tanpa adanya paksaan, Ketiga, saling menghargai dan menghormati keyakinan, Keempat, berlaku adil dan berbuat baik sesama manusia. Selain ayat-ayat tentang toleransi membanguntoleransi umat beragama di Kota Kupang dilakukan dengan program rutin dalam bentuk dialog, seminar, sosialisasi, lomba pidato serta lomba Hyme dan mars kerukunan, program tidak rutin dalam bentuk penerbitan buku, pembuatan striker, kalender dan spanduk keagamaan; 2) Terdapat Sekiandari pidato saya tentang toleransi antar agama. Semoga pidato ini dapat memberikan pesan kepada masing-masing dari kita untuk dapat mulai membentuk suasana hidup harmonis di dalam keberagaman agama di Indonesia. Sakitu wae tina biantara kuring ngeunaan toleransi antar umat beragama. Mudah-mudahan biantara ieu tiasa masihan pesan ka ToleransiBeragama Indonesia: Bagaikan Gajah di Pelupuk Mata. Ilustrasi Keberagaman Agama dan Etnisitas (Sumber: freepik.com) Kampus ITS, Opini - Indonesia dengan ragam budayanya menyimpan jutaan keunikan endemik di tiap sudutnya. Mulai dari ragam bahasa, budaya, hingga agama dan kepercayaan menjadikan Indonesia sebagai contoh bersatunya Pgi4. TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Alhamdulillah alamin wassalatu wassalamu ala asrofil ambiyai walmrsalin syaidina wamaulana muhammadin wa ala alihi wasahbihi ajmain. Puji syukur kehadirat Alloh telah memberikan rahmat taufik serta hidayahnya kepada kita sehingga kita bisa berkumpul disini dalam keadaan sehat serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan kita nabi Agung Muhammad SAW,yang telah mengantarkan kita dari jaman jahiliyah menuju jaman islamiyah Pada kesempatan yang berbahagia ini ijinkan saya menyampaikan pidato yang berjudul Toleransi Antar Umat Beragama. Aarr Artinya ”dan tolong menonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” Manusia hidup di dunia ini tidak lepas dengan yang namanya Interaksi, atau hubungan timbal balik. Karena manusia adalah makhluk social. Makhluk yang tidak bisa hidup sendiri, apalagi dalam memenuhi kebutuhan, khususnya di lingkungan masyarakat. Antar manusia itu saling ketergantungan dalam segala bidang kehidupan. Kita itu bagaikan seekor lebah dengan bunga, bagaikan kerbau dengan burung jalak saling membentuk simbiolisme untuk bertahan dalam kehidupan itu pastilah ada perbedaan, karena Allah meciptakan manusia itu bersuku suku, berbangsa-bangsa, dan beraneka ras. Untuk meciptakan kehidupan damai dan terbebas dari konflik perbedaan maka diperlukan sikap saling menghargai dan menghormati antar sesama. Sikap saling menghargai ini sering kita artikan dengan sebuah kata Indah nan bermakna . Ya apa lagi kalo bukan Toleransi, kalo dalam istilah arab ya tasamuh. Toleransi itu adalah sebuah elemen penting dalam terciptanya suatu ikatan hubungan dalam kehidupan. Termasuk yang terpenting adalah toleransi dalam beragama. Agama adalah pegangan hidup seseorang, dan Kebebasan beragama adalah hak setiap manusia. Hak untuk menyembah Tuhan diberikan oleh Tuhan, dan tidak ada seorang pun yang boleh mencabutnya Toleransi beragama ini sendiri sudah dijalankan oleh nabi Muhammad SAW, ya salah satu contohnya adalah saat nabi menjadi pemimpin di madinah, dimana beliau menyatukan seluruh masyarakat, suku yang ada di madinah. Terbukti dengan adanya perjanjian antara nabi dengan umat yahudi dan nasrani, dimana mereka diperkenaankan untuk menjalankan ibadah mereka masing2, namun dengan satu syarat yaitu hidup bersama di madinah haruslah saling menghargai, menjaga kerukunan dan kesatuan madinah. Perjanjian ini dikenal dengan piagam madinah. Nah sahabat2 rohimahqumullah Mengingat Toleransi itu sangat penting, lalu fungsi toleransi itu apa sih sebenrnya ? apa Cuma buat menghargai, menghormati kebebasan ? jawabannya adalah NO. Jawabannya apa ? NO !! Everybody say no !!! Yang pertama adalah Menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam pergaulan antar sesama umat manusia Memperbanyak persaudaraan dan persahabatan Menghilangkan kesulitan yang ada pada diri sendiri maupun pada orang lain Nah sahabat Perbedaan itu hadir bukan sebagai pemisah tapi untuk mengeratkan hubungan dengan memperkaya warna dunia. Berbeda tapi tetap satu selera, satu tujuan yaitu menciptakan kehidupan yang damai dan saling membentuk ikatan atau simbiolisme yang mutualisme yaitu saling menguntungkan. Nah sahabat, dari materi-materi yang telah kita pelajari tadi, maka dapat ditariklah sebuah kesimpulan yaitu Islam memerintahkan kepada umatnya untuk saling tenggang rasa dan toleransi dalam menjalankan ajaran agamanya masing-masing. Allah Swt sengaja menciptakan manusia berbilang bangsa dan suku hanya untuk menguji, mampukah manusia untuk hidup rukun dan damai penuh kasih sayang di dalam mencari kebenaran di sisinya, serta sikap toleransi yang kita lakukan akan menciptakah bahtera kehidupan yang damai dan penuh keharmonisan. Nah sahabat, untuk itu marilah mulai sekarang kita menanamkan sikap saling mengormati dan menghargai antar sesama. Kita tau bahwa air dan minyak tidak pernah bisa bersatu, namun kita tahu juga walaupun tidak bisa bersatu mereka tetap bisa berdampingan. Ada kehangatan di setiap perbedaan. Nah sohabat, sekianlah yang dapat saya sampaikan kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabilah ada kekurangan dan tutur saya yang slah saya mohon maaf sebesar besarnya, karena kesempurnaan hanya milik Allah dan kesalahaan hanya ada pada diri saya. Wabillahi toufik hidayah, wassalamuallaikum warhmatullahi wabarakatuh. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bicara agama tentunya berbeda dengan beragama. Bicara agama bicara tentang iman dan amal. Bicara agama bicara tentang wilayah inti dan wilayah parsial. Bicara agama bicara tentang wilayah internum dan eksternum. Sedangkan bicara beragama adalah bicara pemeluk agama yang mengamalkan agamanya dengan lingkungan sekitarnya. Bicara moderasi beragama bicara tentang Indonesia adalah bangsa yang agamis, tapi bukan sebuah negara agama atau negara sekuler. Negara agama adalah ketika pemimpin suatu negara kemudian sekaligus pemimpin agama, sehingga negara ikut mengatur secara penuh urusan agama. Berbeda dengan negara sekuler, ketika negara tidak mencampuri urusan beragama sendiri, bukan negara agama maupun sekuler, masyarakat Indonesia adalah masyarakat agamis sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Negara menghormati dan menghargai implementasi setiap kehidupan keberagamaan yang ada selama tidak mengancam kepentingan umum dan negara. Bila merujuk kepada nilai-nilai luhur bangsa kita, maka Moderasi Beragama bukanlah sebuah pemikiran yang baru. Nilai-nilai moderasi beragama memang sudah ada sejak dulu kala, bahkan merupakan bagian dari nilai-nilai luhur bangsa ini. Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945 sudah mempunyai istilah atau diksi, Berketuhanan yang Berbudaya, misalnya. Ketika Bung Karno menginginkan ada sikap toleran dan saling menghargai antar umat beragama serta menghargai budaya sendiri. Beragama sesuai dengan budaya sendiri. Sebagai contoh, masalah berpakaian, muslim di Indonesia mempunyai kekhasannya menggunakan sarung dibandingkan jubah untuk menutupi aurat atau sebagai pakaian dalam buku "Kristen Muhammadiyah Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan", mengungkapkan bagaimana pentingnya memberikan hak pelajaran agama sesuai dengan agamanya, menghormati kepercayaan lain. Dikatakan juga, mencontoh kepada sesuatu yang memang baik dari pihak yang berbeda atau kompetitor sekalipun bukanlah sesuatu yang aib karena itu merupakan bagian dari pembelajaran, ada nilai-nilai kompetitif di situ. Berlomba-lomba untuk memberikan manfaat kepada sesama dan lingkup dari Moderasi Beragama yang disebut dengan wilayah inti, yaitu nilai-nilai universal kebaikan dan hati nurani, semua agama pastinya berpikiran sama. Sedangkan perbedaan-perbedaan yang ada itu dikatakan ada pada wilayah parsial, seperti masalah penafsiran akan hukum-hukum dan tata cara beribadah, Beragama tidak masuk ke ranah parsial tersebut, karena wilayah ini lebih mengedepankan sikap toleransi akan perbedaan yang ada. Perbedaan yang sifatnya hukum dan amalan ibadah, seperti perbedaan mazhab-mazhab dan aliran. Sifat dari Moderasi Beragama itu mengajak dengan cara yang baik, mengayomi, bila ada pihak-pihak yang ekstrem. Ketika ada sebuah golongan yang bersikap ekstrim, maka golongan tersebut harus didekati dan berupaya dengan cara-cara yang baik untuk mengembalikannya ke jalan tengah atau itu, perlu juga dipahami bahwa antara budaya dan agama sudah seharusnya tidak dibenturkan, karena manifestasi agama dalam dunia nyata itu ada pada budaya. Budaya itu seringkali lebih dahulu ada dibandingkan Agama. Tidak hanya itu, antara nasionalisme dengan agama juga tidak boleh dipertentangkan karena hanya akan menimbulkan kegaduhan. Indonesia sendiri lahir dari sebuah konsensus elemen-elemen bangsa, salah satunya adalah golongan menarik lainnya, Moderasi Beragama juga tidak serta merta kemudian menjadikan kita menjadikan semua agama itu benar. Ada bagian internum dan eksternum. Keimanan dalam diri merupakan dari setiap pemeluk agama yang merupakan bagian internum itu harus diperkuat, setiap orang Indonesia harus menjadi orang yang religius. Sedangkan bagian eksternum adalah ketika pemeluk agama tersebut mengamalkan keimanannya yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya itu memerlukan toleransi. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya بٍعءف  خيجف َكًؾ ؽ  ًؾف ـكًعيف ةبك ىعػ ًؾ ؽف غف ـئف بكئ ًؾ ف ـكأؽ ء ف ـكي ب ع ئيئء ب ـكيؤ ف Uucn syubur lirndia bnti piocitbio bjaiknrit Iddfa ]X[ yioh lioi piki bjsjlpitio yiohgjrgiaihni non, bnti sjlui lisna kngjrn onblit gjrupi nlio, nsdil, sjrti nasio, sjanohhikipit gjrbulpud gjrsili kidil Licjdns yioh Nosyiiddfa knriali fdja Iddfa ]X[.]afdiwit sjrti sidil tib dupi bnti aiturbio , bjpiki pioutio bnti, pnlpnoio bnti OignIhuoh Luaillik ]IX, yioh tjdia ljlgiwi bnti kirn zilio bjhjdipio ljoucu ziliotjrioh gjokjrioh. ]jlfhi bnti sjlui tjrhfdfoh ulit yioh ljokipitbio syi`iit gjdniu knairn bnilit. Iddfauli iillno.[jrnlibisna itis bjsjlpitio kio wibtu yioh kngjrnbio bjpiki siyi uotub gjrgnmiriknaikipio piri aiknrno sjbidnio. Uiki bjsjlpitio yioh gjrgiaihni non, nznobio siyiljoyilpinbio pnkitf kjohio tjli — tfdjriosn iotir ulit gjrihili“.Aiknrno yioh knriali fdja Iddfa ]X[.Liousni ankup kn kuoni non kib gnsi djpis kjohio oilioyi Notjribsn, itiu auguohio lgidgidnb. Birjoi ipi 6 birjoi liousni ikidia libadub sfsnid. Liousni ljlgutuabio liadubdino uotub ljljouan bjgutuaiooyi kio sidnoh bjtjrhiotuohio kidil sjhidi gnkiohbjankupio. Bnti ntu gihinbio sjjbfr djgia kjohio guohi, gihinbio bjrgiu kjohio guruoh cidib, gihinbio nbio rjlfri kio nbio anu yioh sidnoh ljlgjotub snlgnfdnslj uotubgjrtiaio tjtipn kidil bjankupio non iki yioh gioyib sjbidn pjrgjkiio, birjoi ljlioh Iddfa]X[ tjdia ljomnptibio liousni sjmiri gjrsubu-subu kio gjrgiohsi-giohsi. Zotubljmnptibio bjankupio yioh kilin kio tjrgjgis kirn bfonb pjrgjkiio libi knpjrdubiosnbip sidnoh ljohairhin kio ljohafrli iotir sjsili. ]nbip sidnoh ljohairhin non sjrnohbnti irbio kjohio sjguia biti Nokia oio gjrliboi . Ipi dihn bidf gubio [fdjriosn, itiukidil giaisi irigoyi —tisilua“.Aiknrno yioh knriali fdja Iddfa.[fdjriosn ntu ikidia sjguia jdjljo pjooh kidil tjrmnptioyi suitu nbitio auguohiokidil bjankupio. [jrlisub yioh tjrpjooh ikidia tfdjriosn iotir ulit gjrihili. Oiatfdjriosn ihili non sjoknrn sukia knitur kidil gjgjripi rlio Iddia kn Id-Yurio, sidiasituoyi ikidia surit Y]. Id Giqiria370, Iddia ]wt gjrrlio3 ٗٍٕ  ٙئ ٕ  و  ع —[nkib iki pibsiio kidil gjrihili Nsdil. ]uohhua tjdia cjdis cidio yioh gjoir kirn cidioyioh sidia.“ Y]. Id Giqiria370 Aiknrno yioh knludnibio fdja IddfaIyit tjrsjgut ljohiokuoh libsuk giawi ljljdub ihili Nsdil kib ljohajokibnikioyi pibsiio, ljdinobio ljdidun bjsikirio kio bjnohnoio prngikn yioh gjrsiohbutio. Jakarta - Kebersamaan dalam keragaman di Indonesia harus dijaga dari berbagai praktik pecah belah bangsa seperti politisasi agama. Bahkan, Intoleransi yang muncul akibat politisasi agama mampu menciptakan konflik horisontal antar masyarakat yang tidak berkesudahan. Bangsa Indonesia hendaknya perlu mewaspadai tindakan-tindakan intoleransi atau politik identitas yang mengatasnamakan agama melalui penguatan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Luhut Peringatkan Konten Kreator TikTok Tidak Berpolitik Identitas dan Buat Pertikaian Riset INFID Terbaru Soal Situasi Moderasi Beragama di Lembaga Publik Jokowi di Hari Lahir Pancasila Tolak Politisasi Identitas dan Agama, Sambut Pemilu dengan Kedewasaan "Politisasi agama inilah yang memporak-porandakan agama di dunia, betul-betul menjadi korosif dan menimbulkan konflik yang tidak berkesudahan," kata Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi. Ia mengatakan hal tersebut dalam podcast yang mengupas tentang Bung Karno dan toleransi yang ditayangkan di Youtube BKN PDI Perjuangan bersama Host Panji Rahardian, Jumat 9/6/2023. Islah mengungkapkan politisasi agama dilakukan oleh kelompok-kelompok yang menjadikan agama menjadi kendaraan politik untuk mencapai kekuasaan. Politisasi agama sangat erat kaitannya dengan radikalisme, yang menyangkut perilaku intoleran. Pada umumnya, kekerasan yang dilakukan kelompok berbasis agama, memiliki tujuan-tujuan politik tertentu. "Orang yang menunggangi agama sebagai kendaraan untuk memperoleh kekuasaan, nantinya ketika Ia berkuasa, dapat melakukan kejahatan dengan membawa dalil-dalil agama sebagai pembenaran," kata Islah. Agama sejatinya hadir sebagai penguat hubungan antar manusia, meski berbeda iman. Masyarakat menjadikan agama sebagai jembatan penghubung kepada sang pencipta. Namun, tidak sedikit tokoh politik yang melakukan politisasi agama untuk memperoleh kekuasaan dan justru mendegradasikan tujuan suci dari esensi adanya agama. "Politisasi agama ini kan murah, mudah, instan, kalau sudah atas nama agama mudah orang ditipu, kejahatan atas nama agama akan selalu terlihat terhormat. Nah ini yang membuat banyak orang pada akhirnya menggunakan platform agama sebagai tunggangan politik," ungkap Islah. Ia juga menuturkan, dengan adanya politisasi agama bukan berarti agama harus dilarang dalam politik. Agama memiliki peran dalam politik sebagai upaya untuk mengawal produk politik yang diciptakan, tetapi bukan untuk digunakan sebagai kendaraan politik. Oleh karena itu, kita harus menjaga Pancasila dari gerakan ekstrimisme yang ingin menumbangkannya. "Hal-hal seperti ini tidak boleh kita beri ruang, agar aksi radikalisme yang sebenarnya ingin menumbangkan Pancasila dan ingin menguasai negara ini dapat kita tanggulangi secara komprehensif," ia menambahkan. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

pidato tentang toleransi umat beragama